Sebentar, ada yang tertinggal.
Ah, kita lupa meratapi hari, Mak
Kita lupa berpura-pura menjerang air
Dan berlagak makan enak
Kita juga lupa, bapak tadi pamit kemana
Maksudku, ke gua garba yang mana lagi,
Ia coba sedekahkan mani-maninya
Tapi Mak, semoga hari ini aku tak lupa
Membaca tuhan,
Pada air muka-mu.
Sedang berusaha membuat puisi sederhana yang tidak liris dan tidak pula mendayu-dayu. Gara-gara membuka kembali Pacar Senja-nya Jokpin, nih.
4 comments:
saya, pembaca bertanya:
apakah sang mak melarang anaknya untuk marah pada bapaknya?????
saya, pembaca bertanya:
apakah sang mak melarang anaknya untuk marah pada bapaknya?????
saya, pembaca bertanya:
apakah sang mak melarang anaknya untuk marah pada bapaknya?????
Akhirnya ada juga penerus Fahrie di HIMMAH.
Hehehehe....
(Thanks udah link)
Post a Comment