Terbaik, bukan lekukan garis
Dalam titi sebuah hitam hegemoni
Sang bodoh yang berkitar,
Cermin yang tak lagi memantul,
Mandul.
Menipisnya usang,
Dianggapnya sebagai tawa kemajuan
Aku marah, aku gelisah.
Tak lagi lantang
Tak lagi mengoceh merah
Rupanya mahasiswaku bisu
Dan, mandul.
No comments:
Post a Comment